GO UTARA BENGKULU UTARA – Memasuki masa panen, sejumlah petani di Bengkulu Utara tepatnya di Areal persawahan kelurahan Kemumu, mengeluhkan turunnya jumlah hasil panen. Hal ini lantaran adanya serangan hama tikus yang menggerogoti tanaman padi milik petani.
Tak hanya tikus, hama burung pun turut menjadi biang kerok menurunnya hasil panen ditahun ini, jika dibandingkan dengan pendapatan sebelumnya.
Salah seorang petani padi, Supaidin mengungkapkan, bahwa akibat dampak dengan serangan hama tikus, dalam 1 hektare lahan sawah, hanya dapat menghasilkan 2 hingga 2,5 ton gabah saja. Padahal kondisi normal dapat menghasilkan 4 ton gabah bahkan lebih. Yang artinya terdapat penurunan hasil hingga 50 persen.
“Dampaknya sangat signifikan, karena hasil kita menurun hingga 50 persen, ini dikarenakan dampak hama tikus yang membuat hasil panen kita sangat jauh turunnya,” ujarnya.
Masih Rohimi. “Bukan hama tikus saja yang menyerang, namun hama burung juga menjadi kendala dan ada beberapa lahan sawah milik petani ada yang gagal panen mas,” ungkapnya.
Kendati demikian lanjut Rohimi, hal ini dapat diimbangi sedikit dengan kenaikan harga gabah, sehingga kendala tersebut dapat sedikit teratasi. Karena harga gabah saat ini diharga Rp 6.500,- per kilogramnya.
“Alhamdulillah, meski mengalami penurunan pada hasil pertanian, beruntungnya ada kenaikan pada harga gabah jadi kami petani merasa sedikit terbantu,” tukasnya.
(all)