Petani Mukomuko biarkan sawit tak dipanen karena harga rendah

Mukomuko – Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan banyak petani di wilayah Kecamatan Lubuk Pinang yang membiarkan tandan buah segar kelapa sawit tidak dipanen karena harga terlalu rendah.

“Banyak petani di Kecamatan Lubuk Pinang yang membiarkan buah sawit tidak dipanen, selain harga terlalu rendah dan tidak ada pedagang pengumpul atau toke sawit yang membeli buah sawit,” kata Pejabat Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Supradinata dalam keterangannya di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan hal itu berdasarkan hasil pemantauannya terkait kondisi petani di Kecamatan Lubuk Pinang saat penjualan buah sawit anjlok di bawah Rp1.000 per kilogram.

Pada umumnya, lanjut dia, buah sawit yang tidak dipanen oleh petani tersebut yang berada jauh dari pemukiman warga sehingga membutuhkan biaya operasional membawa buah sawit dari kebun ke jalan.

Kalau kebun sawit yang berada dekat pemukiman warga di wilayah ini masih tetap dipanen, meski petani hanya mendapatkan keuntungan bersih Rp100 hingga Rp200 per kilogram.

Ia merinci dari harga sawit sebesar Rp800 per kilogram, biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh petani untuk panen buah sawit yakni sebesar Rp400 per kilogram, yang mencakup upah tukang “dodos” atau tukang panen sebesar Rp250 per kilogram dan biaya membawa buah sawit dari kebun Rp150 per kilogram.

“Kalau kebun sawitnya berada di seberang sungai, maka petani membutuhkan biaya sewa kapal untuk membawa buah sawit ke seberang,” ujarnya.

Kemudian ditambah biaya operasional pedagang pengumpul atau toke sawit menjual buah sawit ke pabrik sebesar Rp200 per kilogram hingga Rp300 per kilogram sehingga masih ada sisa untuk petani sebesar Rp100 hingga Rp200 per kilogram.

Dengan kondisi saat ini, ia menyakini setelah ini semakin banyak petani di daerah ini membiarkan buah sawit tidak dipanen apabila harga jual tandan buah segar kelapa sawit kembali turun.

Sementara itu, harga jual tandan buah segar kelapa sawit pada tingkat pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit atau CPO di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu saat ini mengalami kenaikan.

Ia menyebutkan, harga sawit di pabrik PT Sapta Sentosa Jaya Abadi sebesar Rp750 per kilogram, harga sawit di PT Usaha Sawit Mandiri naik dari sebesar Rp720 per kilogram menjadi Rp800 per kilogram, harga sawit di PT Karya Sawitindo Mas naik dari sebesar Rp820 per kilogram menjadi Rp870 per kilogram.

Selanjutnya, harga sawit di PT Surya Andalan Primatama sebesar Rp830 per kilogram dan harga sawit di PT Bumi Mentari Karya naik dari Rp900 per kilogram menjadi Rp1.000 per kilogram. (Ant)